Jika dalam narrative text, ada sebuah komplikasi atau masalah yang
muncul dalam sebuah cerita; maka berbeda dengan recount text. Apa sih
bedanya? Oke kita lanjutkan, dalam recount text, yang ada hanya sebuah
peristiwa saja (event); serta urutan-urutan ceritanya tertata rapi. (Note: Mohon maaf saya bukan guru bahasa Inggris, saya sebenarnya lebih setuju jika recount text ini dikatakan sebagai nenek moyang narrative text. Meski dalam linguistics saya belum menemukan 'kata yang pas' untuk jenis teks ini).
Untuk lebih jelas, mari kita pahami keterangan berikut.
Pengertian Recount Text
Secara harfiah, recount bermakna "menceritakan". Jadi recount text bisa
diartikan sebagai "Text yang menceritakan". Jika mengacu pada
keterangan di buku-buku sekolah (baca : Buku Bahasa Inggris SMP / SMA)
recount text adalah a text that telling the reader about one story, action or activity. Its goal is to entertaining or informing the reader.
(sebuah teks yang menceritakan sebuah cerita, aksi ataupun aktifitas.
Tujuan recount text adalah untuk menghibur atau menginformasikan
pembaca.)
Generic Structure dari Recount Text
Generic structure (susunan umum) recount text ini terdiri dari:
- Orientation tells who was involved, what happened, where the events took place, and when it happened. ("Orientation" menceritakan siapa saja yang terlibat dalam cerita, apa yang terjadi, di mana tempat peristiwa terjadi, dan kapan terjadi peristiwanya)
- Events tell what happened and in what sequence. ("Event" menceritakan apa yang terjadi (lagi) dan menceritakan urutan ceritanya)
- Reorientation consists of optional-closure of events/ending. ("Reorientation" berisi penutup cerita / akhir cerita)
Contoh 1: tentang Masa SMP
My Adolescence
I had my adolescence when I was thirteen.
It started with acne that showed up on my face. It was very annoying. It lowered my self-esteem and I was embarrassed to come out of my house and play with friends.
Fortunately, my Mum gave me a good medicine. In three weeks, the acnes
started to vanish although those showed some black spots in my face.
That was my bad experience with adolescence, though there were still lots of good experience too.
Analisa :
Orientation : Paragraf pertama, (I had my adolescence when I was thirteen)
Events : Paragraf kedua dan ketiga.
Reorientation : Paragraf keempat (terakhir)
Artinya:Contoh 2: tentang Pengalaman
My First Experience to Ride Motorcycle
One day, when I was ten years old, my father bought an old motorcycle.
That was " Honda 75". I think it was small light object and easy to
ride it. I persuaded my father to teach me to ride " Honda 75 ".
Firstly, my father refused my request and promised that he would teach
me two or three years later, but I still whimpered. Finally, my
father surrendered and promised to teach me.
He began to teach me riding the motorcycle around a field in my village. My father was very patient to give me some directions. I was very happy when I realized my ability to ride a motorcycle. " Yes, I can ".
One day later, when I was alone at home, I intended to try my riding ability. So, myself tried bravely. All ran fluently in the beginning, but when I was going back to my home and I passed through a narrow slippery street, I got nervous. I lost my control and I fell to the ditch.
After that, I told my father about the last accident. I imagined my father would be angry and never let me ride again. But the reality is exactly on the contrary, my father was very proud of me. He just gave me some advices and since that accident, I got my father's permission to ride motorcycle.
Analisa :
Orientation : Who = I and my father, When = When I was 10 years, What happen = my father bought motorcycle and my father promised to teach me riding.
Events : My father taught me riding motorcyle --> I could ride, finally --> One day later, I tried riding motorcycle alone --> I fell to the ditch.
Reorientation :Paragraf terakhir.
artinya:
Pengalaman Pertama saya untuk naik sepeda motorSuatu hari, ketika saya berusia sepuluh tahun, ayah saya membeli sebuah motor tua. Itu "Honda 75". Saya pikir itu benda ringan kecil dan mudah untuk naik. Aku membujuk ayah saya untuk mengajarkan saya untuk naik "Honda 75". Pertama,
ayah saya menolak permintaan saya dan berjanji bahwa ia akan mengajari
saya dua atau tiga tahun kemudian, tapi aku masih merintih. Akhirnya, ayah saya menyerah dan berjanji untuk mengajari saya.Ia mengajar saya mengendarai sepeda motor di sekitar lapangan di desa saya. Ayah saya sangat sabar memberi saya beberapa arah. Saya sangat senang ketika saya menyadari kemampuan saya untuk naik sepeda motor. " Ya saya bisa ".Suatu hari nanti, ketika aku sendirian di rumah, aku berniat untuk mencoba kemampuan saya naik. Jadi, saya mencoba berani. Semua
berlari lancar di awal, tapi ketika aku akan kembali ke rumah saya dan
saya melewati jalan yang sempit dan licin, aku gugup. Saya kehilangan kendali saya dan saya jatuh ke parit.Setelah itu, saya mengatakan kepada ayah saya tentang kecelakaan lalu. Aku membayangkan ayahku akan marah dan tidak pernah membiarkan saya naik lagi. Tetapi kenyataannya adalah persis sebaliknya, ayah saya sangat bangga padaku. Dia hanya memberi saya beberapa saran dan karena kecelakaan itu, saya mendapat izin ayahku untuk naik sepeda motor.Analisa:Orientasi: Siapa = Saya dan ayah saya, Ketika = Ketika saya berusia 10
tahun, apa yang terjadi = ayah saya membeli sepeda motor dan ayah saya
berjanji untuk mengajari saya naik.Acara: Ayah saya mengajarkan saya mengendarai motor -> saya bisa
naik, akhirnya -> Suatu hari nanti, aku mencoba mengendarai sepeda
motor sendiri -> aku jatuh ke parit.Reorientasi: Paragraf terakhir di.
sekian terimakasih,semoga bermanfaat.,.,.,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar